![]() |
Jembatan ulin di Kampung Pentat |
Sendawar, Beritakubar.com - Kepala Kampung Pentat, Kecamatan Jempang, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Kutai Barat, FX Yapan, dan Wakil Bupati, H. Edyanto Arkan. Sejak tahun 2016, kedua pemimpin ini telah menunjukkan dukungan yang konsisten terhadap pembangunan kampung, khususnya dalam pengalokasian dana untuk program-program pembangunan yang efektif.
Pemerintah Kampung Pentat telah aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan yang mencakup infrastruktur dan pembinaan masyarakat. Dengan mengoptimalkan alokasi dana kampung (ADK) dari APBD, pemerintah setempat berhasil membawa perubahan signifikan dalam taraf hidup masyarakat. Hal ini secara langsung berdampak pada kualitas infrastruktur dan program program sosial yang lebih baik.
Untuk tahun anggaran 2024, Kampung Pentat telah menerima kucuran dana desa dari APBN sebesar Rp. 824.570.000,- dan alokasi dana kampung dari APBD sebesar Rp. 1.420.149.008,-. Florencius Edison, Petinggi Kampung Pentat, mengungkapkan bahwa dukungan dana ini akan terus memperkuat pengembangan berbagai sektor, termasuk pendidikan dan kesehatan masyarakat, serta infrastruktur yang lebih andal untuk kesejahteraan bersama.
“Ada berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur kampung dan lainnya sepanjang tahun 2024,” ucap Petinggi Kampung Pentat, Flaurencius Edison, Rabu (13/11/2024).
Di Kampung Pentat tahun 2024, salah satu fokus utama adalah pembangunan jembatan ulin di RT 002. Proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini mengharapkan akses yang lebih baik.
Menurut petinggi Kampung Pentat, kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan tenaga kerja dari masyarakat setempat. Upah kerja diberikan secara tunai melalui program padat karya tunai desa (PKTD). Hal ini tidak hanya mempercepat pembangunan jembatan ulin, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi penduduk kampung.
“Tentu jembatan ulin ini sangat dibutuhkan masyarakat, dan kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan tenaga kerja masyarakat setempat dan dibayar secara tunai atau Padat Karya Tunai Desa (PKTD),” terang Petinggi Pentat.
Menurut petinggi dua periode ini, kegiatan pembangunan jembatan ulin tersebut dilaksanakan melalui musyawarah bersama anggota Badan Permusyawatan Kampung (BPK). Pendekatan ini menunjukkan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kesinambungan pembangunan di kampung Pentat.
Flaurencius Edison juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah kabupaten dan kecamatan yang telah memberikan dukungan penuh dalam proses pembangunan di wilayah ini. Dukungan ini sangat berarti dalam meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kampung Pentat memiliki luas wilayah 111 km² dengan jumlah 275 kepala keluarga (KK) dan jumlah penduduk mencapai 937 jiwa. Sebagian besar penduduk di kampung ini bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. (Adv/Diskominfo/Kbr)