Camat Sekolaq Darat, Suwila Erpina, menyerahkan bantuan kepada penerima secara simbolis
Sendawar, Beritakubar.com - Pada hari Jumat,
15 November 2024, Kampung Sekolaq Joleq mengadakan acara pengukuhan Badan
Permusyawaratan Kampung (BPK) yang dihadiri oleh Camat Sekolaq Darat, Suwila
Erpina. Acara ini berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) dan menjadi momen
penting bagi masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Suwila Erpina menyampaikan
apresiasi kepada para pengurus BPK yang baru dikukuhkan. Ia berharap, dengan
kepengurusan baru ini, BPK dapat menjalankan amanahnya dengan baik. Khususnya,
pihak BPK diharapkan mampu menyerap aspirasi masyarakat dan mendorong kemajuan
kampung melalui wadah yang ada.
Acara juga dirangkai dengan peresmian berbagai
proyek pembangunan yang bersumber dari dana desa dan alokasi dana kampung.
Penyerahan secara simbolis kepada masyarakat menjadi bukti nyata komitmen
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung. Melalui proyek ini,
diharapkan kampung Sekolaq Joleq dapat berkembang menjadi lebih baik dan mampu
memenuhi kebutuhan warganya.
Menurut Suwila, dari delapan kampung yang
terdapat di Kecamatan Sekolaq Darat, enam di antaranya telah berstatus mandiri.
Kampung-kampung tersebut adalah Sekolaq Darat, Sekolaq Joleq, Sekolaq Oday,
Sumber Bangun, Sumber Rejo, dan Srimulyo. Dua kampung lainnya, Sekolaq Muliaq
dan Leleung, berada pada status maju.
Lebih lanjut, Suwila juga memastikan bahwa
tidak ada warga yang tergolong miskin ekstrem di kecamatan tersebut. Informasi
ini bersumber dari verifikasi data yang dilakukan pada tahun 2024.
Kesejahteraan warga yang meningkat merupakan tanda positif dari upaya bersama
untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi di daerah ini.
“Ini
menunjukkan kemajuan ekonomi di wilayah kita berkat dukungan program
pembangunan dari pemerintah kabupaten,” ujarnya. Pemerintah daerah telah
berperan aktif dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan fasilitas yang
diperlukan oleh masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, dana
desa yang dialokasikan sebesar 20 persen telah dimanfaatkan melalui berbagai
kegiatan produktif. Investasi ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung
kebutuhan masyarakat, tetapi juga untuk mendorong perekonomian lokal. Melalui
kegiatan yang diadakan di berbagai desa, seperti Sekolaq Joleq dan Sumber Rejo,
kita bisa melihat dampak positif dari pemanfaatan dana desa ini.
Di Sekolaq Joleq, dana desa digunakan untuk pembelian pupuk serta
pakan ternak ayam dan ikan. Sumber Rejo dan Srimulyo memfokuskan penggunaan
dana tersebut untuk pembelian sapi, yang dapat memberikan manfaat jangka
panjang bagi peternak. Sementara itu, Sekolaq Darat berinvestasi pada anak babi
dan mesin pencacah rumput yang akan meningkatkan efisiensi pertanian.
Selain fokus pada ketahanan pangan, dana desa juga berkontribusi
terhadap penurunan angka stunting di Kecamatan Sekolaq Darat. Pada tahun 2023,
terdapat 45 balita yang mengalami stunting, namun pada tahun 2024, angka
tersebut menurun menjadi 35 balita. Ini menunjukkan bahwa upaya integratif
antara ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. Suwila yakin
bahwa dengan pengembangan yang baik, kegiatan-kegiatan ini akan meningkatkan
perekonomian dan kualitas hidup masyarakat secara signifikan.
“Kegiatan-kegiatan
ini jika dikembangkan dengan baik, saya yakin akan meningkatkan perekonomian
masyarakat secara signifikan,” kata Suwila.
Penurunan angka stunting di Kecamatan Sekolaq
Darat menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kini, daerah tersebut telah
berhasil keluar dari kategori lokus stunting. Hal ini merupakan pencapaian
penting yang menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani masalah
kesehatan yang dihadapi oleh anak-anak.
Meskipun Kecamatan Sekolaq Darat telah keluar
dari kategori tersebut, Suwila menegaskan bahwa upaya pemerintah tidak akan
berhenti di sini. Fokus utama akan tetap pada pengurangan angka stunting di
kampung-kampung yang masih memiliki persentase di atas standar nasional.
Berbagai langkah yang diambil termasuk rapat koordinasi dan rembuk stunting
yang melibatkan berbagai pihak.
Menganggarkan dana desa bagi program penurunan
stunting. Aktivitas yang dilakukan meliputi penyediaan makanan lokal, imunisasi
lengkap, pemberian vitamin A, obat cacing, serta tablet tambah darah untuk
mendukung kesehatan balita. Selain itu, pemeriksaan pertumbuhan balita dan ibu
hamil dilakukan secara berkala untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini
mungkin. Edukasi calon pengantin dan pendampingan bagi keluarga berisiko
stunting juga merupakan bagian dari upaya ini.
Suwila
mengucapkan terima kasih kepada Bupati FX Yapan atas dukungan dan bimbingannya
selama ini. Ia menilai pembangunan yang dilakukan selama masa jabatan Bupati FX
Yapan telah membawa perubahan signifikan bagi Kecamatan Sekolaq Darat, terutama
dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Keberhasilan dan
pencapaian yang telah diraih memberikan dampak positif yang besar, tidak hanya
bagi Kecamatan Sekolaq Darat tetapi juga bagi Kutai Barat secara keseluruhan.
Kami siap melanjutkan kerja sama untuk membangun kampung dan kecamatan menuju
masa depan yang lebih baik,” tutup Suwila. (adv-diskominfo-kubar).