Penyerahan BLT oleh Pemkam Mandika
Sendawar,
Beritakubar.com - Alokasi dana kampung (ADK) memiliki peran
signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung Mendika.
Salah satunya adalah pengalokasian dana untuk memberikan beasiswa kepada tujuh
warga yang kurang mampu, terdiri dari tiga anak SD, dua anak SMP, dan dua
mahasiswa. Program ini ditujukan untuk mendukung pendidikan anak-anak yang
berpotensi namun terhambat oleh keterbatasan finansial.
Penerima beasiswa di kampung Mendika adalah
mereka yang tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten. Setiap siswa
mendapat bantuan yang bervariasi: untuk pelajar SD sebesar Rp 750 ribu per
orang per tahun, SMP juga sebesar Rp 750 ribu, dan untuk mahasiswa sebesar Rp 2
juta per orang per tahun. Dengan bantuan ini, diharapkan pendidikan mereka
dapat berlanjut dengan lebih baik, membuka peluang masa depan yang lebih cerah.
Sekretaris Desa (Sekdes) kampung Mendika,
Bambang Sumarijono, menegaskan pentingnya bantuan beasiswa ini. Menurutnya,
dana kampung tidak hanya digunakan untuk infrastruktur, tetapi juga untuk
mendukung warganya dalam pendidikan. Aturan dana kampung yang ada mendukung
inisiatif ini, dengan tujuan memberi kesempatan yang adil bagi semua anak untuk
melanjutkan sekolah tanpa terkendala biaya. Melalui langkah ini, diharapkan
anak-anak yang kurang mampu tetap dapat mengejar cita-cita mereka.
“Kasihan kita melihat mereka masih mau sekolah dan tidak ada biaya makanya kita bantu melalui Dana Kampung,” kata Bambang, Rabu (02/10/2024).
Bambang menjelaskan bahwa pemerintah kampung
mengambil inisiatif untuk mendukung pendidikan warga. Mengingat bahwa sebagian
warga tidak mendapatkan beasiswa dari pemerintah kabupaten, pemerintah kampung
hadir sebagai solusi, membantu mereka yang ingin melanjutkan sekolah.
Dari dana kampung yang tersedia, pemerintah
kampung mengalokasikan sekitar Rp 400 juta untuk membayar honor aparat kampung,
termasuk BPK hingga staf kampung serta staf adat. Selain itu, ada pula anggaran
sebesar Rp 57 juta untuk kegiatan PKK dan Rp 78 juta untuk pengadaan ATK dan
alat kantor. Penggunaan dana ini tidak hanya terbatas pada aspek pendidikan,
tetapi juga untuk kebutuhan lain seperti bantuan langsung tunai (BLT),
semenisasi halaman PAUD, serta perbaikan infrastuktur seperti parit dan turap
di gereja, serta kegiatan Karang Taruna.
Bambang mengungkapkan, bahwa meskipun semua kebutuhan kampung telah terpenuhi, ia berharap ke depannya akan lebih banyak melaksanakan pelatihan sumber daya manusia (SDM). Mengingat pentingnya pengembangan SDM saat ini yang semakin berbasis online, ia berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas staf kampung. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan SDM para staf kampung,” ungkapnya. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan warga mendapatkan manfaat yang lebih besar dalam pendidikan dan pelatihan di masa mendatang. (adv/diskominfo/Kbr)