![]() |
Kegiatan Rembuk Stunting di Ruang Pertemuan Kantor Camat Lantai
II, Selasa (22/10). |
Sendawar, Beritakubar.com - Kecamatan Melak Kabupaten Kutai Barat digadang harus menjadi contoh keberhasilan penanganan stunting sejak dini.
Asisten II, Rakhmat, mengatakan bahwa Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya penanganan stunting sejak dini menjadi salah satu kendala utama dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat kampung dan kelurahan.
Ia menjelaskan, Kecamatan Melak Harus menjadi contoh keberhasilan untuk penanganan stunting.
“Berdasarkan Hasil
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Kutai Barat, peningkatan angka
prevalensi status gizi kurang dari tahun 2021, sebesar 12,7 Persen menjadi 17,9
Persen tahun 2022 dan menjadi 18,9 Persen tahun 2023,” kata Rakhmat, diruang
pertemuan Kantor Camat Melak, Selasa (22/10/2024).
“Sementara prevalensi status gizi
pendek/stunting (TB/U) adalah 15,8 Persen pada tahun 2021 mengalami peningkatan
pada tahun 2022 yakni 23,1% lalu mengalami penurunan menjadi 22 Persen pada
tahun 2023,” Katanya.
Dan untuk peningkatan status gizi
balita kurus (BB/BT), lanjutnya, pada tahun 2021 sebesar 6,0 Persen menjadi 7,7
Persen tahun 2022 dan menjadi 12,2 Persen pada tahun 2023.
Rakhmat mengimbau kepada seluruh
pihak baik itu masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha,
dunia kerja, serta pihak-pihak lainnya, terutama Camat, Lurah, dan Para
Aparatur Pemerintah Kampung untuk turut berperan aktif dalam mendukung serta
memberikan kontribusi terhadap upaya pencegahan serta penurunan stunting di
Kabupaten Kutai Barat dengan memberikan edukasi serta menambah wawasan masyarakat
melalui penyuluhan serta pelaksanaan rembuk stunting tingkat kampung sampai
kelurahan sehingga dapat meningkatkan kesadaran terkait pentingnya penanganan
stunting sejak dini.
Ia mengajak Tim Pendamping Keluarga
(TPK) serta TPPS Kecamatan, Kelurahan maupun Kampung diharapkan dapat menyusun
strategi dan sinergi sejak dini agar semua lini dapat bergerak cepat dalam
melakukan penanganan penurunan stunting.
“Dengan kerjasama dan kerja nyata
kita semua akan dapat mengatasi persoalan. Keseriusan dan upaya kita bersama
mengambil peran aktif mengatasi stunting secara tidak langsung berdampak pada
perwujudan masa depan generasi Kubar yang lebih baik,” tandasnya. (Adv/Diskominfo-Kubar)