Sendawar, Beritakubar.com - Kampung Damai
Kota, yang terletak di Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), telah
memanfaatkan alokasi dana kampung (ADK) dengan bijak untuk pembangunan
infrastruktur kesehatan. Dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat,
pembangunan gedung Posyandu di RT 03 telah menjadi prioritas lokal, di mana
dana sebesar Rp 300 juta dialokasikan untuk proyek ini.
Selain pembangunan Posyandu, terdapat juga
penyertaan dana BUMDes untuk peningkatan perumahan di pasar. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal para penyewa, terutama dalam
menghadapi bencana alam seperti banjir. Kepala Kampung Damai Kota, John Wesley,
menyebutkan bahwa permintaan para penyewa sangat berpengaruh dalam keputusan
ini, dan perbaikan dilakukan dengan urgensi agar hunian tidak terendam saat banjir.
“Ini sesuai permintaan para penyewa agar ditingkatkan, apabila banjir cepat terendam karena terlalu rendah,” ungkap John Wesley pada Rabu (2/10/2024).
Ia mengatakan,selain untuk kedua
bangunan tersebut ADK juga peruntukannya yaitu untuk bayar gaji staf
kampung, BPK, staf adat, kegiatan PKK, posyandu balita, remaja dan orang tua,
karang taruna semacam gotong royong.
Peruntukan ADD (Alokasi Dana Desa) memiliki peran
yang sangat krusial. Secara tegas, hal ini diatur oleh pusat dan tidak dapat
diganggu gugat. Salah satu penekanan utama adalah pemanfaatan dana untuk
berbagai program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Salah satu alokasi utama dari ADD adalah
bantuan langsung tunai (BLT). Ini ditujukan untuk mendukung keluarga yang
membutuhkan, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Selain
itu, program pencegahan stunting juga termasuk dalam peruntukan ADD, yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di desa-desa. Kesehatan
generasi muda adalah pondasi penting bagi masa depan bangsa.
Peruntukan ADD juga mencakup upaya untuk
meningkatkan ketahanan pangan. Dalam hal ini, dana digunakan untuk membeli
ternak, seperti kambing bagi masyarakat Muslim dan babi untuk non-Muslim. Ini
merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan petani dan
menggairahkan ekonomi lokal. Selain itu, alokasi operasional tiga persen juga
memastikan keberlangsungan program-program yang direncanakan.
“Besaran ADK untuk Damai Kota sebesar Rp 1 miliar
lebihm sedangkan ADD hanya Rp 600 juta lebih,” ungkapnya.
Ia berharap, kedepannya ada peningkatan baik itu
ADD maupun ADK, karena keperluan setiap tahun di kampung pasti banyak yang
harus di benahi.
“Apalagi kedepannya kita akan menggunakan pelaporan serba online dan itu perlu SDM yang mumpuni,” bebernya. (adv/diskominfo/Kbr).