Gempetius (40)-(EY) |
BeritaKubar.com, Kutai Barat – Kampung Temula Rt 05,
Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat sebagai kampung penghasil Jahe putih
terbesar di sebagian kecamatan yang berada di Kubar Senin, (14/09/2020).
Pada tahun 2016 Gempetius (40) mulai menanam jahe putih
sebagai salah satu usaha mendongkrak perekonomian selain usaha perkebunan karet
miliknya, bukan pasar saja namun permintan dari luar daerah pun banyak, setelah
sebelumnya pasaran jahe cukup tinggi yaitu Rp 20.000/kg.
Untuk pemesanan pasar sendiri bisa 1 karung sampai 10 karung
kebawah, dan pemesanan diluar yang bisa mencapai 2 ton, pada masa pandemik Covid-19
Jahe putih yang awalnya Rp 40.000/kg turun menjadi Rp 20.000/kg sedangkan jahe
merah awalnya Rp 30.000/kg dan sekarang naik bisa mencapai Rp 100.000/kg.
“Untuk sekarang kami berkebun sendiri-sendiri, dan sifatnya
mandiri hanya pada saat kemarin ada dari pertanian menyebutkan ada hama
pusarium/ hama kuning bila daunnya berwarna kuning pasti busuk isi dalamnya, yang sudah ditanam ada 1 hektar
setengah dan sudah dipanen sekali panen bisa mencapai 18 ton,” ucap Gempetius.
Pada tahun 2016 lalu masih normal bisa mencapai 58 ton
harganya pun masih murah Rp 600.000,” motivasi kearah Ekonomi bertahan dengan
jahe dan kacang goreng, untuk sekarang kami sedang perluasan lahan dan masih
dalam tahap pembersihan rencananya pun akan terus menambah,”
bebernya.
Akan terus dilakukan penambahan lahan dan sudah disiapkan
bibit-bibit sendiri baru-baru ini didampingi oleh penyuluh pertanian
lapangan(PPL) yang juga ikut membantu dan mengarahkan bagi petani jahe.
jahe putih |
Dafit jubardi (26) warga Kampung Temula Rt 04 salah satu
pengempul jahe dari tahun 2017 banyaknya permintaan dari luar daerah dan pasar lokal
menjadikan pemuda ini menjadi pengepul jahe dari petani dikarenakan banyaknya
jahe yang berada di Temula.
“Rencananya mencari kosumen-konsumen supaya lebih banyak
lagi yang mau menerima, karna tidak cukup satu untuk mengelolanya dan
memperbanyak jaringan-jaringan luar
untuk membantu mengelolanya,” ucap Dafit.
Untuk penjualannya sendiri harus ada janji terlebih dahulu,
pengambilan pun terkadang pembeli yang langsung datang membeli, apabila diambil
sendiri oleh pembeli Rp 20.000/kg.
“Harapannya pihak pemerintah dapat membantu pasaran dari tanaman jahe,” tutup Dafit.
Editor:SDL