 |
| Wakil Bupati Edyanto Arkan (dok : istimewa) |
BeritaKubar.com, Kutai Barat – Penerbangan komersial di Bandara Melalan Sendawar telah berhenti hampir 6 bulan sehingga membuat masyarakat bertanya-tanya, ada apa dengan penerbangan di Bandara Melalan, Kabupaten Kutai Barat, Jumat (14/08/2020).
Mengapa tidak secepatnya di usahakan oleh pemerintah Kubar agar segera ada perusahaan penerbangan yang mengisi slot di bandara itu untuk memudahkan transportasi masyarakat.
“Namun, karena sudah hampir 6 bulan tidak ada layanan penerbangan komersial dari Kubar ke Kota Samarinda dan Balikpapan padahal transportasi akses yang di perlukan masyarakat,” papar Subandi
Begitu juga yang disampaikan Alfian (38), warga Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Ulu, "Transportasi udara sangat diperlukan masyarakat seharusnya pemerintah daerah dan otoritas bandara peduli akan hal pengisian slot penerbangan komersial di bandara Melalan yang sudah lama tak berfungsi atau terisi, setelah perusahaan armada terdahulu berhenti dari bandara itu," imbuhnya.
“Iya memang sangat dibutuhkan, pak saya dari Mahulu ke Kubar perjalanan 3,5 jam menggunakan speedboad, yakni dari Kubar ke Balikpapan seperti biasanya ikut pesawat sehingga pejalanan cepat . sekarang ini harus ikut mobil lewat darat ke Balikpapan dari Kubar memakan waktu 8 sampai 10 jam,” jelasnya
Wakil Bupati Edyanto Arkan mengatakan, transportasi udara di Kubar memang sangat diperlukan.
Beberapa waktu lalu sudah ada rencana penerbangan komersial yang akan dilakukan oleh salah satu perusahaan penerbangan di Bandara Melalan, akan tetapi dibatalkan.
“Beliau mengatakan dari sisi lain bandara dan armada sudah siap untuk melakukan penerbangan itu, hanya bermasalah pada regulasinya ada sedikit dokumen yang perlu dilengkapi.
Ia juga mengatakan sekarang ini kita harus syukuri dulu dari sisi fisik penerbangan telah menyiapkan armada yang bagus, bandara sudah siap hanya administrasi dan otoritas penerbangan (Kemenetrian Perhubungan ) yang harus diselesaikan dulu, dalam waktu secepat pasti akan ada penerbangan,” pungkas Edy.
Repoter : siti regina md
