 |
| SIARAN LANGSUNG : Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi M Ishak, menyampaikan konferensi pers secara virtual. |
Beritakubar.com, Kutai Barat - Satu warga Kutai Barat terkonfirmasi positif Covid-19. Ini berdasarkan hasil Swab tes atau PCR dengan kode KBR01 yang diumumkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi M Ishak, dalam live conference, sore tadi.
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim merinci ada 9 penambahan kasus positif di Kaltim, 6 di antaranya merupakan klaster Gowa. "Pasien KBR01 (kode Swab atau PCR) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang tidak memiliki gejala, di rawat sejak 30 Maret 2020. Kini dilakukan isolasi diri di Mess Dispora," urai Andi.
Dengan begitu, total ada 6 dari 9 pasien positif yang diumumkan hari jni berasal dari klaster Gowa. Andi pun meminta kepada seluruh masyarakat Kaltim agar melapor bagi yang merasa memiliki riwayat perjalanan ke Gowa dan belum terdata oleh petugas kesehatan, serta memiliki riwayat kontak dengan pasjen positif Covid-19.
 |
| JUMPA PERS : Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan menyampaikan perkembangan Covid-19, di rumah jabatan bupati digunakan sebagai Media Center Covid-19. |
Berbeda dengan rapid test kedua, tiga orang di Asrama Paskibra yang semula positif, kini negatif Covid-19. Meski demikian, status darurat bencana Covid-19 di Kubar dikeluarkan Pemkab Kubar, dengan memperketat sistem pintu masuk daerah.
“Akan ada instruksi lanjutan untuk yang memiliki KTP di luar Kubar, sementara tidak masuk sampai kondisi normal,” sebut Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kubar, Kamis (16/4/2020).
Menurut Wabup, kebijakan tersebut mutlak tanpa terkecuali. Hanya tenaga medis dan keamanan yang mendapat izin khusus saja terbebas dari ketentuan tersebut. “Bagi yang umum, diminta menunda sampai kondisi normal. Hari ini saja kami telah meminta 10 truk yang hendak masuk untuk memutar kembali,” beber dia.
Sejauh ini, di Kubar terdapat 200 orang dalam pemantauan (ODP). Telah selesai ada 152 orang dan dalam proses 48 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada delapan orang. Serta jumlah orang tanpa gejala (OTG) ada sembilan.
“Alhamdulillah ada titik terang, untuk hasil rapid test yang kedua, bagi tiga orang di Gedung Pramuka, hasilnya negatif. Masih ada beberapa lainnya menunggu hasil Swab atau PCR,” sebut Edyanto Arkan.
Untuk diketahui, ketiga orang tersebut diperkenankan kembali pulang setelah hasil negatif tersebut. Namun diminta tetap melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. “Ini diperlukan untuk memberikan penyembuhan yang optimal kepada penderita dan juga menghilangkan kecemasan di masyarakat sekitarnya,” tandasnya. (man)
