terkini

Sikap Pemerintah Tangani ODP di Kubar, Ini Penjelasannya

Lukman Hakim
Senin, 06 April 2020, 3:15:00 PM WIB Last Updated 2020-04-06T07:56:14Z
DIKARANTINA : Para peserta Ijtima Dunia Zona Asia asal Kutai Barat yang masuk ODP Corona, kini telah menghuni mess Dispora, sejak tadi malam (5/4/2020). Tampak dua orang berdiri depan pintu yang di kunci rapat oleh petugas. (DOK/LUKMAN)

Beritakubar.com, Kutai Barat - Sebanyak 14 warga Kutai Barat yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP) usai mengikuti acara Ijtima Ulama Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, menjalani karantina di Mess Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), sejak malam tadi, (5/4/2020) sekira pukul 22.35 Wita.

Mereka akan menjalani proses karantina selama 14 hari. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kubar ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19, di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.

Seperti kita ketahui, beberapa pertemuan yang terbukti menjadi kluster signifikan penyebaran corona ini terjadi pada akhir Februari dan awal Maret 2020. Itulah saat-saat pemerintah masih denial, masih meremehkan kegawatan corona dalam berbagai bentuk, sehingga tidak ada alarm bagi masyarakat. Akibatnya, pertemuan-pertemuan besar pun nyaman terselenggara.

Sekarang bisa kita lihat, betapa virus ini menyebar cepat dan mengalir sampai seantero dunia. Tak terkecuali di Kubar, saat ini telah ada satu orang dinyatakan positif rapid test Covid-19. Ini berkaitan dengan Klaster Gowa.

Berjarak lebih dari satu meter, penulis melakukan obrolan ringan dengan salah satu eks peserta Ijtima Ulama masuk daftar ODP itu. Pria berawakan sedang memiliki jenggot panjang terurai itu mengaku, sehat tidak ada gejala apapun saat ini. Meski demikian, ia tetap patuh dan tertib aturan pemerintah untuk dilakukan karantina kurang lebih 14 hari tersebut.

"Ya kita di sini, akan ikuti itu semua. Kami hargai sikap serius pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Kami janji tidak akan neko-neko," ungkap G, pria yang kesehariannya bekerja sebagai mekanik motor di salah bengkel yang berada di Barong Tongkok.

Sebelumnya, dia menyebut, sudah melakukan isolasi mandiri, menyusul hasil rapid test positif salah seorang Jemaah Tabligh lainnya, maka pihak pemerintah meminta untuk dilakukan karantina khusus. "Saya aja mau kembali kerja di bengkel, sudah engga boleh lagi sama bos. Katanya, engga enak sama tetangga yang tau kondisimu saat ini," kisahnya kepada wartawan.

Ditengah merebaknya wabah corona yang menghebohkan seantero dunia ini, banyak larangan yang digaungkan pemerintah untuk tetap berada di rumah aja. Tapi statement itu dinilai ngambang. Sejauh ini belum ada penjelasan keroyokan antara para kepala daerah dan pemerintah pusat tentang bagaimana strategi antisipasi hal ini. Kalau cuma melarang tanpa eksyen dan panduan jelas, terutama soal beratnya biaya hidup di masa badai corona ini, ya susahlah ya.

Skema bantuan finansial untuk masyarakat yang terdampak sudah diumumkan Presiden Joko Widodo. Tinggal eksekusi nyatanya yang ditunggu. (man)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sikap Pemerintah Tangani ODP di Kubar, Ini Penjelasannya

Terkini

Topik Populer