terkini

Puluhan Rumah Terendam Banjir, Jalan Kampung Terputus

Lukman Hakim
Kamis, 05 Maret 2020, 6:25:00 PM WIB Last Updated 2020-03-05T10:25:09Z
KEBANJIRAN : Kondisi salah sekolah dasar di Bentian Besar, Kutai Barat terendam air setinggi lutut anak. Banjir akibat air hujan ini, disebabkan meluapnya air Sungai Lawa, anak Sungai Mahakam. 



Beritakubar.com, Kutai Barat - Tingginya intensitas hujan, membuat sejumlah kampung di Kutai Barat (Kubar), terendam banjir lagi, sejak Rabu (4/3). Padahal banjir sudah mulai surut sejak sepekan lalu.

Banjir kali ini membuat sejumlah kampung terisolir. Seperti di Kampung Dilang Puti, Kecamatan Bentian Besar banjir merendam jalan akses ke ibukota kabupaten. Demikian di Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu juga merendam jalan akses 9 kilometer ke ibukota kabupaten. Termasuk Kampung Lempar, Kecamatan Bongan akibat banjir juga merobohkan tiang listrik dan merendam puluhan rumah.

"Banjir seperti ini (cepat naik) sudah sejak 2018. Dan terparah tahun ini (2020). Air hanya satu hari sudah merendam 40 rumah di Kampung Suakong," kata Carles, tokoh pemuda Bentian Besar kepada media ini, kemarin. Banjir inipun meredam sejumlah sekolah. Dikuatirkan akan memberikan dampak negatif kepada anak didik. Kalau dipaksakan sekolah juga membahayakan keselamatan anak didik. Karena air sudah menggenangi sekolah. Air pun terus merangkak naik. "Air sudah mencapai 70 sentimeter di lingkungan sekolah, sejak hari ini (kemarin)," katanya. 

Banjir akibat air hujan ini, disebabkan meluapnya air Sungai Lawa, anak Sungai Mahakam. Disinyalir cepatnya air naik, karena hutan di kawasan Bentian Besar dan sekitarnya sudah banyak yang gundul. Belum lagi hadirnya perkebunan sawit dan tambang batu bara.

TERENDAM BANJIR : Akses jalan ikut terputus akibat terendam banjir. Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah kampung terisolir. 

Budi warga Muara Beloan berharap pemerintah bisa memberikan bantuan pelayanan kesehatan dampak banjir. Termasuk bantuan sembako dari pihak perusahaan  sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. "Bantuan sembako seperti mi instan dan bahan pangan lainnya dimohon bantuan perusahaan," katanya. 

Dikonfirmasi Beritakubar.com, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar, Silvanus Ngampun mengaku belum mendapat informasi mengenai permintaan meliburkan sekolah, akibat terendam banjir. “Kalau memang kondisi membahayakan keselamatan anak didik, ya lebih baik liburkan saja,” ujar Ngampun saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Kamis (5/3/2020).

“Perlu atau tidaknya sekolah diliburkan itu sih, saya rasa kebijakan kepala sekolah saja. Juga melihat kondisi yang ada (banjir) masih memungkinkan proses keberlangsungan belajar mengajar apa tidak, kan gitu. Kebetulan saya juga baru tiba di Jakarta, jadi belum mendapat informasi lagi terkait banjir,” tutupnya. (man)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Puluhan Rumah Terendam Banjir, Jalan Kampung Terputus

Terkini

Topik Populer