WAWANCARA : Bupati Kubar FX Yapan menyatakan menerapkan local lockdown, cegah virus corona di Kutai Barat. |
"Di Indonesia, sejumlah daerah mulai menghentikan beragam aktivitas di ruang publik yang melibatkan banyak orang. Hampir setiap kabupaten dan kota meliburkan sekolah. Tak sedikit pula yang melarang kegiatan mengumpulkan massa," kata Bupati FX Yapan didammpingi Wakilnya Edyanto Arkan, usai meninjau posko penanganan covid-19 di Pelabuhan Melak, Minggu (29/3/2020).
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar sudah lebih dulu menghentikan aktivitas belajar mengajar yang menjadi kewenangannya. Hampir seluruh kampus perguruan tinggi memindahkan proses pembelajaran dari luring menjadi daring.
“Local lockdown harus diambil pemerintah terhadap berbagai aktivitas yang melibatkan banyak orang, baik pertemuan dan kegiatan kedinasan, sekolah, perkuliahan maupun kegiatan-kegiatan yang sudah teragendakan,” kata mantan Ketua DPRD Kubar itu.
Penerapannya, lanjut Yapan, akan dimulai beberapa hari kedepan. Meski demikian sifatnya tidak total. "Keluar masuknya penumpang ke Kubar kita stop. Kecuali untuk logistik (barang-barang sembako, Red)," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kubar dr Ritawati Sinaga menerangkan perkembangan kasus corona di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. "Saat ini ada 109 berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan), 2 orang PDP (Pasien Dalam Pengawasan)," terangnya.
Mengenai dua orang berstatus PDP tersebut, kata dia, satu orang dinyatakan negatif covid-19. "Satu orang yang di rawat RSUD Harapan Insan Sendawar, masih menjalani proses perawatan," imbuhnya.
Masyarakat diminta untuk mengurangi dan membatasi aktivitas di luar seefektif dan semaksimal mungkin. Aktifitas dengan banyak orang seperti sekolah dan kampus diliburkan. Social distancing adalah cara yang digunakan saat ini untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona Covid-19 dengan menghindari aktifitas kerumunan. Semua daerah di Indonesia menerapkan social distancing. (man)