TINJAU PROYEK MANGKRAK : Tim KPK bersama sejumlah pejabat instansi vertikal Kubar dan anggota dewan mengunjungi lokasi proyek jembatan ATJ, di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak, Rabu (12/2) |
Beritakubar.com, Kutai Barat - Aroma korupsi pembangunan jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ), di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak, Kubar dapat perhatian hangat lembaga antikorupsi. Pantauan media ini di lapangan, Rabu (13/2) kemarin, empat penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mendatangi lokasi proyek yang menelan hampir Rp 300 miliar negara itu.
Diketahui, proyek Jembatan ATJ dikerjakan dengan sistem kontrak tahun jamak atau multiyears. Proyek ini terbengkalai sejak 2016 lalu.
Bersama dua auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, penyidik KPK bertolak dari Jakarta menuju Sendawar menggunakan pesawat Express Air, tiba di Bandara Melalan, Sendawar sekira pukul 14.30 Wita.
Tak separagraf kata yang dilontarkan tim Penyidik KPK saat dikonfirmasi awak media, saat melakukan peninjauan di lokasi. "Maaf, no comment (tidak ada komentar, red)," ujar salah seorang Penyidik KPK, seraya enggan memberikan pandangan sekalipun terhadap awak media.
Memang diakui, memperoleh statement dari para pemburu korupsi ini, cukup sulit. Mereka seakan tidak ingin dikenal, dengan mengenakan masker penutup mulut dan hidung.
Seakan tak menyerah, awak media terus menempel ketat pergerakan Penyidik KPK untuk memberikan keterangan terhadap dugaan korupsi yang melibatkan jajaran PT. Waskita Karya itu selaku kontraktor pelaksana. "Mohon maaf pak. Kami tidak bisa memberikan keterangan, silakan menghubungi Humas KPK," ucap seorang Penyidik KPK yang mengenakan topi berwarna hitam, seraya sibuk memotret lokasi jembatan.
Terpisah, Inspektur Inspektorat Kubar, Robertus Bellarminus Belly Djuedi Widodo membenarkan, kedatangan KPK tidak secara tiba-tiba. Melainkan, sudah menerima surat yang layangkan KPK sebelum ke Kubar. "Tujuannya meninjau proyek jembatan ATJ, sudah itu saja. Lalu, mereka (tim KPK) meminjam ruangan Inspektorat. Dan itu tertutup, saya pun tak ikut," ujar Belly. (man)