 |
| BANGUN KALTIM : Gubernur Kaltim Isran Noor (lima kanan) bersama Wabup Kubar Edyanto Arkan (lima kiri) bersama bupati/walikota se-Kaltim, pada peringatan HUT ke-63 Provinsi Kaltim 2020, di Stadion Madya Sempaja Samarinda. |
Beritakubar.com,- SAMARINDA - Kemakmuran Kaltim tampak lebih meningkat, di usianya ke-63. Peningkatan itu, bisa berkembang dan merata ke seluruh kabupaten/kota se-Kaltim, termasuk Kubar.
Dengan demikian Kubar berharap dari 194 terdiri 190 kampung dan 4 kelurahan di wilayahnya dapat merasakan manfaatnya, berupa infrastruktur jalan, listrik, pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Itu juga diharapkan kampung-kampung terjauh dapat ikut merasakannya, sehingga gerak dari pembangunan Kaltim itu sampai kesana (wilayah Kubar),”kata Wabup Kubar Edyanto Arkan, usai peringatan HUT ke-63 Provinsi Kaltim 2020, di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kamis (9/1).
Wabup mengharapkan adanya perbaikan jalan poros trans kalimantan yang menghubungkan antara Kabupaten Kubar Kaltim dan Kabupaten Barito Utara (Barut) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang saat ini, mengalami kerusakan.
Karena masyarakat di beberapa kampung ini, diantaranya Kampung Tukuq dan Randa Empas Kecamatan Bentian Besar sangat merindukan jalan yang bagus dan merupakan kewenangan pemerintah provinsi.
Selain infrastruktur juga mengharapkan pemerataan berupa listrik. Karena di wilayah Kubar, ada 75 kampung yang masih belum teraliri listrik. Sehingga apa yang diharapkan Kaltim, dengan tema HUT ke-63 provinsi Kaltim. Yakni Kaltim berdaulat untuk Indonesia maju itu, betul-betul dapat dirasakan sampai ke kampung tersebut.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan di usia ke-63 provinsi Kaltim sudah banyak berubah dan semakin maju. Bahkan dalam 5 sampai 10 tahun mendatang pembangunan di Kaltim, akan semakin pesat sebagai dampak positif dari dibangunnya ibukota negara (IKN) baru Republik Indonesia.
Dengan IKN di Kaltim, kita ingin menciptakan pembangunan yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Tidak terkecuali yang ada di desa maupun di daerah pedalaman dan perbatasan, yang terpencil dan terisolir.
Sehingga lambat laun akan terjadi pemerataan pembangunan dan tidak ada lagi jurang yang lebar antara daerah satu dengan lainnya. “Baik ditinjau dari segi pencapaian pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan masyarakatnya,”ucapnya. (man)
