Wakil Ketua 1 DPRD Kubar Achmad Syaiful |
Beritakubar.com, Kutai Barat - Rencana membentuk panitia khusus (pansus) dalam kasus pencemaran lingkungan oleh perusahaan sawit, semakin kencang. Sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Barat (Kubar) menilai perlunya perlu ada tim untuk mengetahui secara gamblang persoalan yang mengorbankan ribuan ikan mati di Sungai Piraq Kecamatan Damai, pada November 2019 lalu.
Pembentukan pansus dipimpin Wakil Ketua DPRD Kubar Ahmad Syaiful yang dikemas dalam rapat paripurna di Gedung Dewan, baru-baru ini. "Terus usut hingga tuntas masalah ini. Cari tahu penyebab hingga siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan," cetus Haji Acong sapaan akrab Ahmad Syaiful kepada awak media, baru-baru ini.
Dirinya menyebut, persoalan tersebut sudah lama terjadi. Namun, tidak pernah digubris. Oleh sebab itu, dia beranggapan bahwa fungsi wakil rakyat ialah memperjuangkan dan menyelesaikan masalah dan kebutuhan rakyat, bukan mengabaikan.
"Ini bukan kepentingan pribadi. Tapi untuk rakyat. Kalau ada perusahaan yang salah ya mereka benahi. Kalau memang ada sanksinya ya pemerintah harus kasih sanksi. Jika dibiarkan, sampai kapanpun perusahaan akan merajalela. Seenaknya saja berulah," tukasnya.
Politisi Golkar itu mengatakan pencemaran lingkungan perlu diusut demi melindungi masyarakat di daerah yang terkena dampak.
“Saya berharap kedepan kita harus ada kerja sama antara pemerintah dan DPR supaya tidak ada masalah lagi. Pansus ini saya pribadi tetap lanjut mudah-mudahan teman-teman berpikir untuk kepentingan rakyat ya kita sama-sama. Kita tidak menuduh perusahaan A perusahaan B yang salah tidak, kita cari kebenaran saja,” tandasnya.
Senada dengan Yahya Marthan, politisi Partai Gerindra itu menyebut, pansus dibentuk tidak secara tiba-tiba. Ada beberapa tahapan yang sudah dilakukan. "Kita sudah hearing, kemudian pertemuan dengan provinsi. Jadi tidak ada salahnya kita ingin cari tahu lebih jauh tentang permasalahan ini,” ujar mantan Sekda itu.
Sidang yang berlangsung sekitar 20 menit tersebut, berakhir dengan penetapan ketua pansus. Hasilnya, Potit menjadi ketua pansus, dari Fraksi PDI Perjuangan. (man)