 |
| WUJUDKAN IMPIAN : Wakil Bupati Edyanto Arkan menekan sirine saat meresmikan jaringan listrik PLN 24 jam di Kampung Muara Bunyut Kecamatan Melak, Rabu(15/1) pagi. |
Beritakubar.com, Kutai Barat - Tak bisa dibayangkan bagaimana bahagia warga Muara Bunyut dan Empakuq, dua kampung dari 16 kecamatan di wilayah pesisir, setelah menikmati pasokan listrik ke rumah mereka selama 24 jam tanpa henti. Inilah bingkisan yang paling berarti, yang dipersembahkan bupati dan wabup serta manajemen PLN.
Beberapa kali kunjungan ke wilayah pesisir, yang selalu menjadi keluhan warga kepada bupati dan wabup adalah persoalan listrik. "Alhamdulillah, sekarang listrik sudah 24 jam menyala," kata Wabup Kubar Edyanto Arkan saat meresmikan listrik PLN 24 jam di Lapangan Muara Bunyut, kemarin (15/1) pagi.
Dirinya membeberkan, mulai dari tahun pertama sebagai wakil bupati hingga menjelang berakhirnya masa jabatan, masyarakat pesisir hanya bisa menikmati pasokan listrik PLN selama 12 jam. Pada siang hari, praktis tak ada aktivitas yang dihidupkan dengan aliran listrik. "Kampung yang belum teraliri listrik juga banyak," bebernya.
Berdasarkan data per Desember 2019, masih ada 73 kampung yang belum teraliri listrik sama sekali dari jumlah 190 kampung se-Kubar. Sedangkan ada 10 kampung teraliri listrik 12 jam dan 9 kampung teraliri listrik 6 jam. "Ini masih menjadi tugas dan PR kami bersama untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di bidang ketersediaan listrik," pungkasnya.
Perwakilan PLN Samarinda, Edy Aswan mengungkapkan, harapan warga sudah terwujud untuk menikmati listrik 24 jam. Dia berharap mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan sehingga taraf hidup masyarakat jadi lebih baik.
"Masyarakat cukup bantu kami untuk terus mendukung dalam hal pemeliharaan terutama bisa menebang dan tidak menanam pohon di bawah jaringan listrik karena akan berbahaya dan terganggunya jaringan, supaya jaringan berfungsi dengan baik," tandasnya.
Camat Melak, Muhammad Japar mengucapkan, terima kasih kepada PLN telah berusaha memenuhi kebutuhan listrik 24 jam di dua kampung tersebut. Karena, listrik menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat dan dambaan masyarakat sejak lama. (man)
