 |
| MASIH BELUM JELAS : Sengketa bangunan dan tanah SDN 002 Sekolaq Darat yang berada di Kampung Sumber Sari, hingga kini tak kunjung rampung. |
Beritakubar.com, Kutai Barat - Masalah sengketa lahan rupanya belum dapat move on (berpindah, red) dari Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kubar, Stefanus menyebutkan, kasus plasma masih ada di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
Dia mengaku, polemik antara warga dan sejumlah perusahaan masih terjadi hingga sekarang. Keduanya saling klaim status kepemilikan tanah tersebut. "Kami (dinas, red) punya peranan untuk mengurusi pendaftaran tanah sistematik lengkap, tidak hanya BPN (Badan Pertanahan Nasional) saja. Masalah sengketa tadi, ada yang sudah masuk tahap penyelesaian oleh BPN Kubar," terangnya.
Sebagian masyarakat memang hanya melihat dari besarnya masalah, tidak melihat perjuangan pemerintah dalam menyelesaikannya. “Seperti kasus sengketa tanah antara perusahaan dan warga yang sempat dilaporkan kepada Presiden beberapa waktu lalu hingga kini sudah clear semua. Begitu juga dengan sengketa tanah yang terjadi dengan pihak perwakilan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) juga sudah tahap penyelesaian,” tambahnya.
Dia membeberkan, persoalan sengketa tanah yang timbul akibat pemekaran wilayah yang terjadi beberapa waktu lalu. Yakni, tanah dan bangunan SD 002 Joleq Kecamatan Sekolaq Darat yang terdapat di Kampung Sumber Sari Kecamatan Barong Tongkok dan Puskesmas Melak yang saat ini berada di Kecamatan Sekolaq Darat.
“Untuk SD 002 Joleq, kita koordinasi dengan Disdikbud Kubar yang termasuk dalam sekolah binaan. Begitu pula dengan Puskesmas Melak yang ada di Kecamatan Sekolaq Darat. Masalah ini kita percayakan kepada instansi terkait untuk menyelesaikannya, juga melakukan koordinasi dengan Pemkab Kubar untuk tapal batas antara kecamatan tersebut,” pungkasnya. (man)
